SEMARANG, beritajateng.tv – ChatGPT menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, tak terkecuali pendidikan sekolah dasar (SD).
ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi Artificial intelligence (AI) atau semacam kecerdasan buatan yang dapat melakukan interaksi percakapan selayaknya manusia. Chatbot AI tersebut dapat memberikan jawaban ketika pengguna mengirimkan pertanyaan atau perintah untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.
Kepala SD Negeri Pekunden, Abdul Khalik, S.Pd. mengakui bahwa keberadaan ChatGPT meresahkan iklim pembelajaran di dunia pendidikan. Kemudahan informasi yang diperoleh melalui internet rasa-rasanya dapat mempengaruhi cara berpikir anak.
BACA JUGA: Semarang Gelar Seminar Artificial Intelligence, 300 Kabupaten Kota di Indonesia Turut Serta
“Jadi keresahan kami adalah dengan ChatGPT ini, nanti anak akan menjadi ketergantungan dengan hal yang instan-instan tanpa harus mengingat,” jelas Abdul kepada beritajateng.tv, Selasa (11/4/2023).
Abdul menambahkan bahwa saat ini pembelajaran Kurikulum Merdeka memang tidak membatasi sumber literasi anak dalam mencari ilmu pengetahuan. Namun, dengan adanya chatbot AI tersebut tentu saja akan mengubah kultur literasi anak.