Awalnya, Nusron melantunkan doa berisi harapan agar Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024. Namun, relawan tampak ragu untuk mengucapkan amin di akhir doa.
“Amin Allahumma amin ya rabbal alamin. Jangan amin anteng, nggak boleh, harus lanjutkan amin ya rabbal alamin,” ujar Nusron.
Pasalnya, ucapan amin yang bermakna ‘Kabulkanlah’ ini juga terpakai sebagai kependekan nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Mendapati hal ini, sejumlah pendukung Prabowo-Gibran sempat menjadi kata amin menjadi qobul saat berdoa. Hal ini pun sempat heboh dan menjadi perbincangan warganet.
BACA JUGA: Puas dengan Debat Perdana Capres, AMIN Muda Jateng: Makanan Sehari-hari Pak Anies
Maka, Nusron mengajak para pendukung agar tetap mengucapkan kata amin saat berdoa.
“Sekarang kalau doa amin-nya dilanjutkan, Amin ya rabbal alamin karena kalau amin-nya mandek, ditafsirkan yang bukan-bukan nanti,” ucap Nusron.
Tak hanya itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), juga melakukan penafsirannya terhadap kata ‘Amin’ yang lumrah umat Muslim ucapkan saat berdoa.
Ia menganggap, enggannya umat Muslim mengucap ‘Amin’ usai berdoa lantaran enggan mendukung paslon Anies-Muhaimin dan sebagai rasa cinta yang besar pada Prabowo-Gibran.
“Kalo sholat Maghrib baca Al-Fatihah, walad dhollin, ada yang diam sekarang, Pak. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu,” klaim Zulhas yang juga menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa, 19 Desember 2023.
Sebagaimana publik ketahui, PAN adalah salah satu partai pengusung capres dan cawapres Prabowo dan Gibran. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi