Menurut dia, dari evaluasi hari pertama saat keputusan tersebut diberlakukan, tingkat kunjungan anak di Mal Ciputra mencapai 5 persen dari total pengunjung. Diprediksi kunjungan ini akan semakin bertambah saat akhir pekan nanti.
“Harapan kami kunjungan ke mal bisa terus membaik, ditambah dengan bioskop sudah buka dan kategori scan yang boleh masuk bioskop saat ini pun tidak hanya zona hijau saja, zona kuning juga bisa,” tambah Ani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam meminta agar pengelola mal bisa menerapkan prokes dengan baik dan ketat untuk mengantisipasi terjadinya penularan pada anak. Apalagi anak di bawah 12 tahun ini belum mendapatkan vaksinasi.
“Ventilasi, durasi, dan jarak (VDC) harus benar-benar diperhatikan di setiap toko. Pengisian aplikasi Peduli Lindungi untuk pengunjung harus tetap diberlakukan,” kata Hakam.
Selain itu penataan tempat duduk di rumah makan ataupun pusat kuliner juga harus diperhatikan. Ia juga mewanti-wanti agar management bisa memperhatikan karyawan yang berasal daru luar kota atau mobilitas tinggi perlu diwaspadai.
“Misalnya kalau tidak enak badan, pelayan atau karyawan toko harus bilang sama bosnya untuk istirahat dulu. Kalau istirahat, virusnya bisa dilawan antibodi dalam tubuh,” jelasnya.
Dari pengalaman yang ada, sejauh ini mal dinilai masih aman dari penyebaran Covid-19. Justru, kata dia, pusat perbelanjaan lebih muda ditata dibanding tempat umum lainnya.Dinkes juga terus melakukan swab random atau skrining terhadap karyawan dan pengunjung di setiap mal yang ada di Kota Lunpia.
“Satu mal kami lakukan skrining 50 – 100 spesimen. Sejauh ini, tidak ada temuan , hasil testnya Alhamdulillah negatif semua,” pungkasnya. (Ak/El)