Kemudian Filter Bubble Media sosial cenderung menciptakan gelembung informasi individu hanya terpapar pada pandangan. Yang sejalan dengan kepercayaan mereka sendiri, meningkatkan polarisasi.
Lalu Disinformasi yang biasa menyebarnya berita palsu dan disinformasi di media sosial dapat merusak proses politik dan keputusan publik.
Untuk kampanye politik, Andy menjelaskan bahwa kandidat dan partai politik semakin mengandalkan media sosial untuk kampanye dan berinteraksi dengan pemilih.
Aktivisme sosial di media sosial juga menurut Andy telah memungkinkan aktivisme sosial yang cepat dan luas, memungkinkan orang untuk berkumpul dalam isu-isu tertentu.
Kemudian keamanan privasi, menurut Andy, isu privasi menjadi penting, karena data pengguna sering berguna untuk tujuan politik dan periklanan yang tidak selalu transparan.
Terakhir berkaitan dengan regulasi yang seharusnya lebih mengatur media sosial dalam politik, meskipun ini memicu debat tentang kebebasan berbicara.
“Dengan demikian, politik media sosial adalah bagian integral dari proses politik modern yang memiliki potensi positif dan negatif yang signifikan,” tutup Andy. (*)
Editor: Elly Amaliyah