SEMARANG, beritajateng.tv – Pengusaha tekstil asal Kota Semarang, Jawa Tengah, berharap pemerintah memikirkan kembali kebijakan pengaturan impor yang diatur dalam Permendag 8/24.
Salah satunya ialah PT. Pantjatunggal Knitting Mill yang berlokasi di kawasan Simongan, Kota Semarang.
Putra pemilik PT. Pantjatunggal Knitting Mill, Sandi Anwar, membenarkan masifnya barang tekstil yang membanjiri Indonesia berdampak pada lesunya industri garmen di Jawa Tengah.
“[Kebijakan impor Permendag 8/24] sangat berpengaruh cukup pesat,” ungkap Sandi saat beritajateng.tv jumpai langsung di pabriknya, Rabu, 9 Oktober 2024.
Sandi pun berharap, jumlah impor tekstil bisa diperkecil agar tak semakin membuat industri garmen terpuruk di Jawa Tengah.
“Perkecillah impornya itu,” beber Sandi.
Menurut pengakuannya, PT. Pantjatunggal Knitting Mill mengekspor hasil produksi ke berbagai negara, seperti Italia, Korea, dan Jepang.
“[Kami] ekspornya ke Italia, Eropa, Korea, Jepang. Produknya ada Polo, Oakley, Nike, dan Calvin Klein,” ucap dia.
Tetap bertahan di tengah Covid-19
Meski sudah hampir lima tahun berlalu, Sandi mengaku industri tekstil masih bangkit perlahan dari pandemi Covid-19. Sandi pun turut bercerita kondisi pabriknya saat berjuang menghadapi Covid-19 lalu.
“Jadi yang sudah diproduksi pun kita gak bisa ekspor kemarin. Berhenti semua, toko-toko di luar negeri juga tutup semua waktu itu,” akunya.