“Bisa jadi upaya membentuk sikap disiplin dan tanggung jawab yang bersifat zero tolerance ini bisa orang persepsikan sebagai bentuk bullying,” sambungnya.
Profil dr. Zainal Muttaqin
Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, SpBS(K), merupakan seorang ahli bedah saraf yang telah mengabdikan diri dalam dunia kedokteran selama lebih dari 29 tahun.
Ia menyelesaikan pendidikan Spesialis Bedah Saraf di Universitas Hiroshima, Jepang, dan saat ini menjadi salah satu dari lima pakar bedah epilepsi di Indonesia.
Berkat keahliannya, banyak pasien epilepsi di Indonesia yang berhasil mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Selain sebagai praktisi, dr. Zainal juga aktif sebagai pendidik di Fakultas Kedokteran Undip, di mana ia menjabat sebagai guru besar.
BACA JUGA: Video Mahasiswi Kedokteran Undip Meninggal di Kos, Polisi Temukan Catatan Dugaan Bullying
Dalam perannya sebagai tenaga pendidik, dr. Zainal turut andil dalam mencetak dokter-dokter spesialis berkualitas. Sebab, ia turut mengajar dalam program studi bedah saraf di Undip.
dr. Zainal juga tercatat sebagai anggota aktif di Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kini, Prof. Zainal bertugas di beberapa rumah sakit ternama di Semarang, antara lain RSUP Dr. Kariadi dan RS Tegalrejo.
Di samping itu, ia juga berpraktik di Semarang Medical Center Telogorejo. Di sana, ia menawarkan layanan konsultasi bedah saraf sebelum tindakan operasi. (*)