Scroll Untuk Baca Artikel
JatengKesehatan

Angka Stunting Jateng 20,8 Persen, UNICEF Singgung Pembagian Susu Kemasan Kurang Tepat

×

Angka Stunting Jateng 20,8 Persen, UNICEF Singgung Pembagian Susu Kemasan Kurang Tepat

Sebarkan artikel ini
UNICEF stunting
Pemegang Program Gizi UNICEF perwakilan Surabaya, Karina Widowati saat menghadiri acara ‘Coffee Morning Bersama Komunitas Media’ di Hotel @HOME, Kota Semarang, Selasa 19 Desember 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Pihaknya terus menggencarkan pentingnya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), utamanya kepada anak usia 6 hingga 23 bulan. Tak hanya stunting, kekurangan gizi pada usia tersebut dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak hingga kecerdasan.

Singgung perbaikan gizi dengan susu kemasan, Karina anggap masyarakat masih salah kaprah

Dalam PMBA untuk mencegah stunting, susu kemasan atau susu formula kerap menjadi pilihan banyak orang lantaran teranggap memenuhi protein secara maksimal.

Padahal, menurut Karina, susu formula atau kemasan itu mengandung gula yang tinggi. Pembiasaan untuk mengurangi konsumsi gula dan garam sejak dini menjadi hal yang penting bagi tumbuh kembang anak.

“Diingatkan itu, membiasakan rendah gula rendah garam, yang perlu diingat itu pembiasaan,” bebernya.

BACA JUGA: Intervensi 32 Anak Penderita Stunting dengan Program Dahsyat

Tak hanya itu, ia juga menyinggung masyarakat yang masih salah kaprah terkait susu kemasan dan formula sebagai senjata ampuh untuk perbaikan gizi seseorang. Padahal menurutnya, susu yang ia maksud penting untuk pertumbuhan itu ialah susu murni yang tak ada campuran gula.

“Harusnya ya susu segar bukan susu kemasan, susu segar seperti di Salatiga itu dan jangan ditambahi gula,” tandasnya.(*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan