SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya mengangkat potensi durian lokal Semarang dengan berbagai cara.
Antara lain dengan melakukan pensertifikatan, membantu pengurusan izin edar, hingga pemasaran.
Hal ini sebagai upaya melindungi hak dan kepemilikan brand bagi petani durian di Kota Semarang. Yang memiliki hasil budi daya produk unggulan yang tidak daerah lain miliki.
Salah satunya yakni durian Malika. Durian yang berasal dari Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang ini sekarang sudah menjadi durian unggul nasional.
Harganya pun tak murah, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung besar kecilnya buah.
Sedangkan bibitnya mencapai harga Rp 200 ribu untuk ketinggian sekitar 10 cm. Bahkan pohon induknya, konon hanya ada satu di dunia yaitu di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, durian Malika ini merupakan salah satu durian unggul Kota Semarang yang sudah mendapat sertifikasi.
Durian Malika, kata dia, memiliki tekstur buah yang kesat, manis dan daging berwarna kuning. Daging buahnya tebal, bertekstur lembut dan creamy.
Jenis durian lokal khas Gunungpati tersebut juga terkenal dengan citarasanya yang istimewa, manisnya pas, dengan sedikit rasa pahit. Keunggulan lainnya adalah buah durian Malika mempunyai aroma khas yang semerbak saat kita buka.
“Durian Malika ini sudah tersertifikat oleh Pemerintah Kota Semarang, artinya ini sudah menjadi aset milik Pemkot. Tentunya kita harus memberikan support dan mengembangkan,” kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, Senin 30 Oktober 2023.
Menurut Mbak Ita, durian Malika telah pihaknya kembangkan dan duplikasi sebanyak 22 buah. “Indukan pohon durian Malika ini berusia ratusan tahun dan tinggal satu. Namun Pemkot Semarang berupaya mengembangkan duplikatnya hingga sekarang ada 22 pohon,” ujarnya.