“Latihan cuma semalam, langsung eksekusi hari ini. Idenya muncul karena kami ingin pakai bahan yang benar-benar lokal, tanpa beras dan terigu,” jelasnya.
Menurut Asih, sebagian bahan dibeli, namun daun lembayung dan jantung pisang dipetik dari sekitar kelurahan.
Ia menambahkan, menang atau kalah tidak menjadi masalah. “Kita seru-seruan membuat masakan hasil inovasi sendiri,” ujar perempuan yang juga menjalankan usaha katering.
Melalui lomba ini, Pemkot Semarang berharap lahir inspirasi nyata untuk memperkuat branding kota sebagai daerah yang kaya bahan pangan bergizi serta membuka peluang usaha berbasis pangan lokal. (*)
Editor: Elly Amaliyah