Gaya Hidup

Angkat Spirit “Jiwa yang Cukup”, Pameran Atmasadia Unnes Jadi Ruang Refleksi Generasi Muda

×

Angkat Spirit “Jiwa yang Cukup”, Pameran Atmasadia Unnes Jadi Ruang Refleksi Generasi Muda

Sebarkan artikel ini
Pameran Atmasadia
Pameran Atmasadia di Rumah Pohan Kota Lama Semarang, Jumat, 12 Desember 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pameran seni rupa bertajuk Atmasadia Exhibition menjadi ruang refleksi sekaligus pembuktian bagi mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk berani hadir di ruang publik.

Mengusung tema Atmasadia yang berarti “jiwa yang cukup”, pameran ini menampilkan puluhan karya yang berbicara tentang kecukupan diri, proses, dan kesadaran hidup generasi muda.

Ketua Pelaksana Pameran Atmasadia, Miftakhul Nur Choirul, menjelaskan tema tersebut lahir dari kegelisahan mahasiswa yang kerap mempertanyakan apa sebenarnya makna “cukup” dalam perjalanan hidup dan berkarya.

“Atma itu jiwa, Sadia itu cukup. Banyak dari kami yang masih bingung harus mencukupkan apa dalam diri kami. Dari situ tema ini kami angkat,” ujarnya kepada beritajateng.tv usai pembukaan pada Jumat, 12 Desember 2025.

BACA JUGA: Pameran WARA Semarang Jadi Sorotan, Samuel Wattimena Ungkap Peran Seni dalam Arah Bangsa

Sebanyak 35 karya seni dipamerkan, terdiri dari 28 karya mahasiswa Seni Rupa Unnes angkatan 2023 dan tujuh karya seniman undangan asal Semarang. Pameran ini menjadi pengalaman perdana mahasiswa berinteraksi langsung dengan publik di luar kampus, sekaligus membaca respons masyarakat terhadap karya mereka.

Uniknya, sejumlah karya memanfaatkan material daur ulang seperti botol bekas dan jaring. Bagi Miftakhul, pilihan medium tersebut bukan sekadar estetika, tetapi representasi sikap hidup.

“Kami memakai barang-barang yang sering dianggap sampah. Itu merepresentasikan diri kami yang merasa cukup dengan mengolah ulang apa yang ada,” katanya.

Kata dosen seni rupa Unnes soal pameran Atmasadia

Dosen Pengampu Mata Kuliah Pameran Seni Rupa Unnes, Muhammad Rahman Athian, menegaskan bahwa pameran ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang rutin mahasiswa lakukan.

Namun, Atmasadia memiliki kekhasan tersendiri karena sepenuhnya mahasiswa kelola, mulai dari kurasi hingga teknis pameran.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan