APA yang ada di pikiran kita ketika mendengar sebuah film tentang kehidupan, ralat, secuil kehidupan seorang penari erotis yang cukup berantakan? Ya, pastinya sedikit tak nyaman, atau bahkan ogah untuk menontonnya. Namun, rupanya di tahun 2024 ini, ada sebuah film yang saya tak pernah bayangkan sebelumnya, bakal menjadi salah satu film terbaik, yaitu Anora.
Film Anora berhasil memenangkan Palme d’Or, hadiah tertinggi yang diberikan kepada sutradara dalam Festival Film Cannes tahun 2024. Biasanya, film Amerika jarang memenangkan penghargaan tersebut. Bahkan, yang terakhir adalah pada tahun 2011, untuk film The Tree of Life garapan sutradara Terrence Malick. Film tersebut pun juga mendapat sambutan luar biasa dari para kritikus di Rotten Tomatoes, dengan peraihan skor 98 persen. Anora merupakan film indie garapan Sean Baker, sutradara yang terkenal dari karyanya, The Florida Project (A Dream Called Florida, 2017) dan Red Rocket (Id., 2021).
Untuk film yang menunjukkan sebuah cerita tentang seorang penari erotis, ini adalah hal yang cukup meyakinkan untuk ditonton. Ini juga menumbuhkan pertanyaan saya, ‘apa esensi dari sebuah cerita yang berfokus kepada seorang penari erotis, apa yang mereka lihat?’ ‘apakah sisi romantis seorang penari dan pelanggannya?’
BACA JUGA: Kerjaan Tambahan Redaksi Garap Podcast, Semua Bisa Jadi Host
Anora berfokus kepada seorang penari erotis keturunan Azbekistan-Amerika, Anora atau Ani yang sering bosnya jodohkan dengan klien asal Rusia. Suatu malam, ia bertemu dengan Vanya, anak laki-laki ‘manja’ dari seorang oligarki Rusia yang bersedia membayarnya untuk menjadi pacarnya selama seminggu. Dari sinilah kehidupan Ani berubah. Ia menjadi seorang wanita yang dimanjakan oleh uang, pesta, dan perlakuan lembut dari Vanya. Di dalam kurun waktu seminggu tersebut, Vanya secara impulsif mengajak Ani untuk menikah. Ani, seorang wanita independen yang terbiasa bekerja dan membahagiakan lelaki patriarkis itu, memutuskan untuk jatuh cinta.
Anora tahu Vanya adalah anak dari seorang oligarki yang datang dari uang, ia paham Vanya lebih muda darinya. Namun, ia tetap ingin mempercayai bahwa ia bisa bahagia, bisa mengubah ilusi seks dan uang sebagai kisah Cinderella yang nyata.
Di balik megahnya dongeng modern itu
Film Anora, sedikitnya memiliki pandangan tentang dongeng Cinderella yang berakhir bahagia, ambil saja contoh film Pretty Woman (1990) yang menghadirkan Richard Gere dan Julia Roberts. Dalam film itu, Roberts memerankan seorang pelacur bernama Vivian Ward. Ketika ia jatuh cinta, ia ingin dongeng yang selalu ia dambakan, terjadi.