“Kalau di lahan irigasi akan mudah kita tingkatkan IP, tapi saat ini kita lebih mendorong peningkatan IP di lahan-lahan tadah hujan dengan PAT,” katanya.
Kemudian, lanjut Leli, pemerintah mendorong pemanfaatan tumpang sisip padi gogo di bawah tegakan tanaman kelapa atau lainnya pada areal pinggir pantai.
Kementerian Pertanian telah meluncurkan beberapa varietas padi gogo. Varietas itu di antaranya Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10 dan Inpago Agritan 12. Produktivitas varietas tersebut rata-rata antara 5-7 ton/ha.
“Kami berharap adanya kerja sama dalam pengawalan program antar Petugas Lapang dan pendokumentasian, serta pelaporan data dengan baik,” katanya.
BACA JUGA: Kementan Kucurkan Rp 30 Miliar untuk Petani Terdampak Banjir di Demak, Kudus dan Grobogan
Program pompanisasi Kementan di Jateng
Kementerian Pertanian menggelontorkan bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan. Untuk Provinsi Jawa Tengah bantuan pompa air diberikan untuk 35 kabupaten/kota sebanyak 4.000 unit.
Saat Apel Siaga Alsintan di Jawa Tengah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.
“Saat ini program pompanisasi difokuskan di Pulau Jawa. Semua kawasan sentra produksi dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, kita bantu kita pompa airnya,” kata Amran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan PAT.
“Namun karena lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sragen umumnya telah memiliki IP 200-300, kami mengajukan usulan pompa submersible 31 unit atau irigasi perpompaan. Bantuan tersebut harapannya dapat meningkatkan IP dari 200 menjadi 300,” kata Eka. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi