“Anak autis itu kan banyak orang-orang yang mungkin berpikirnya mereka itu tidak bisa berkreativitas, padahal kalau kita gali keterampilan mereka, ada banyak talenta-talenta mereka,” lanjutnya.
BACA JUGA: 40 Lukisan Karya Difabel Hiasi Lobi Hotel Ciputra Semarang
Semarang Kota Layak Anak, Termasuk Anak Autis
Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu Kota Semarang berhasil mendapatkan predikat Kota Layak Anak kategori Nindya untuk tahun 2022 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Ingin meningkatkan prestasi tersebut, hal yang lebih baik pun pihak mereka lakukan pada tahun ini.
Untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai Kota Layak Anak tahun 2023, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan verifikasi lapangan Kota Layak Anak pada Kamis, 15 Juni 2023 lalu. Salah satu komponen kegiatan yang terajukan yakni kegiatan pameran ini.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Heroe Soekendar mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia bahkan memberi perhatian lebih pada pameran lukisan. Menurutnya, hasil karya anak autis bernilai seni tinggi dan tidak kalah dengan seniman profesional.
Ia pun menuturkan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk mengembangkan motorik anak autis. Hal tersebut karena anak-anak penyandang autis, katanya, jarang orang tua ajak ke luar rumah sehingga memiliki perkembangan motorik yang kurang baik.
“Tapi kalo orang tuanya mengajak mereka untuk bertemu dengan teman-temannya ini suatu hal yang kita coba terus giatkan dengan membenahi yang ada di ruangan autis ini. Kalau bisa semua bisa bermanfaat bagi anak autis,” imbuhnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi
