Ia mengatakan, zona yang terbakar adalah zona aktif yakni dua dan tiga yang merupakan area sampah yang belum lama terbuang. Dampak dari kebakaran ini adalah area sekitar dua hektare hangus.
Kebakaran meluas karena pengaruh angin kencang yang membuat api merambat ke wilayah lain. Ia mengaku sempat ada kendala pemadaman karena titik-titik api yang jauh dari jangkauan mobil pemadam.
Oleh karena itu, ia langsung berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan water bombing. Hanya saja, helikopter yang mengoperasikan water bombing masih menangani kebakaran di lereng Gunung Lawu.
“Sudah komunikasi dengan BNPB tapi masih pengkondisian di Lawu. Dan kami diminta upaya dulu, semoga tidak perlu pakai water boombing,” paparnya.
Di sisi lain, Mbak Ita berharap Kota Semarang segera diguyur hujan. Karena cuaca panas ekstreme dan angin kencang di Kota Semarang menjadi salah satu pemicu terjadinya kebakaran di area terbuka. (*)
Editor: Elly Amaliyah