“Dari mana uang untuk beli ayam? Saya tidak punya uang sebanyak itu. Maaf kalau kalian terganggu, tapi diabetes saya sudah parah,” jawab Pak Nur dengan nada memelas.
Pak Nur juga menjelaskan ia kesulitan menangkap ayam liar karena mereka sering berada di pohon, yang sulit terjangkau.
BACA JUGA: Miris Penembakan Kucing di Semarang, Indonesia Ternyata Peringkat Pertama Penyiksa Hewan di Dunia
Para anak kos merasa sangat marah setelah mengetahui kucing yang mereka rawat dan beri makan telah Pak Nur makan.
“Kucing yang bapak potong itu apa, Pak?” tanya salah satu anak kos.
“Kucing putih orange,” jawab Pak Nur.
“Itu kucing yang saya beri makan terus. Bapak tega sekali,” ungkap anak kos kesal.
Pak Nur berkali-kali meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia terpaksa melakukan hal tersebut karena kondisinya yang mendesak.
Kisah ini segera menyebar di media sosial dan menuai banyak komentar dari warganet.
“Di komunitas ada yang marah-marah, katanya kecium bau bangkai pas dicek ada bekas kucing dan ternyata benar,” tulis akun @annisa****.
“Kak coba lapor ke rumah singgah clow atau ke IG animals_hopeshelterindonesia,” imbuhnya. (*)