“Melihat kondisi seperti tadi, cukup memprihatinkan. Atap dan plafon hampir ambrol. Sehingga harapannya ada renovasi pada tahun ini,” harap Anang.
Anang mengaku jika perlu maintenance dan perawatan, termasuk pada bagian atap dan plafon serta penambahan kipas angin.
“Gedung Ki Narto Sabdo baru itu nanti untuk kegiatan yang agak komersial mengejar target pendapatan. Sedangkan Gedung Ki Narto Sabdo lama akan jadi tempat ekspresi seniman dan budayawan yang kemungkinan bisa di diskon dan tidak mengejar target pendapatan,” sebut Anang.
Pihaknya akan melakukan kajian kembali terkait tata kelola dan tarif sewa gedung baru Ki Narto Sabdo.
“Jadi intinya temen-temen seniman budayawan itu kalau mungkin harus pakai gedung yang baru sangat memberatkan karena sewanya Rp 25 juta sekali pakai. Namun kalau pakai gedung yang lama kan ada keringanan-keringanan bahkan bisa gratis tinggal lihat eventnya apa,” papar Anang. (*)
Editor: Elly Amaliyah