“Jam 09.30 tadi kami koordinasi bersama dengan wali kelas dan orang tua/wali untuk menjemput putra-putrinya ke sekolah, sehingga untuk hari ini kami kondisikan untuk PJJ hingga kondisi dan KBM tetap bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, tambah Arif, atap plafon SMKN 9 Semarang sebenarnya tak pernah bermasalah. Hanya saja, usianya memang telah cukup uzhur yakni sekitar 20 tahun.
Kondisi hujan dan angin kencang dua hari ini membuat plafon rapuh hingga akhirnya ambruk. Setelah ini, pihaknya telah mengajukan bantuan kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Provinsi Jawa Tengah.
Hanya saja, ia tak tau pasti kapan atap plafon akan diperbaiki karena menyesuaikan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Jika kondisi ruang kelas besok masih tidak memungkinkan, bukan tidak mungkin siswa SMKN 9 Semarang akan kembali belajar dari rumah.
“(Soal KBM besok) Kami izin kembali kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1. Jadi prinsipnya kami tetap komunikasi untuk penanganan yang kami lakukan,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila