Ini semata-mata demi mengharumkan nama Kabupaten Blora,” kata Sriono saat ditemui usai menjemput kepulangan para atletnya, Jumat (28/10).
Sriono berharap dengan capaian para atletnya yang terus berprestasi bisa membuka mata Pemkab Blora untuk mengucurkan anggaran tiap tahun untuk NPCI Blora. Hal ini semata-mata demi kemajuan olahraga NPCI di Kabupaten Blora.
“Ini bukti kami jika kami bisa meraih prestasi dalam setiap kejuaraan. Tapi kami tetap berharap ada suport penganggaran dari Pemkab Blora karena kejuaraan – kejuaraan lain di depan mata menanti kami. Jangan sampai gara-gara masalah anggaran menghambat prestasi adik-adik difabel kita karena tidak bisa ikut kejuaraan,” harapnya.
Dalam Kejurprov 2022 ini, NPCI Blora memberangkatkan 9 atlet dan 4 official. Mereka bertanding di 2 cabang olahraga (Cabor). Dari 9 atlet, sebanyak 6 orang mampu menyumbangkan medali.
“Ahmad Satrio medali perungu cabor bulutangkis, Sahwa Citra medali perunggu cabor tolak peluru dan lempar cakram, Fauziah Yasmin medali emas dan perak di cabor tolak peluru dan lempar cakram, Daniel Yuri 2 medali emas pada cabor lari 400 meter, Yusuf Akbar medali perak lari 400 meter dan Dedi Firnando medali perak cabor tolak peluru,” terangnya.
untuk mengikuti Kejurprov 2022 ini, NPCI Blora terpaksa mengalokasikan anggaran yang berasal dari kontribusi atlet peraih medali emas saat event Pekan Paralympic Nasional (Pepernas) 2021.
Langkah ini dilakukan menyusul tidak adanya anggaran yang didapat dari Pemkab Blora.
“Mestinya anggaran ini untuk pembinaan atlet NPCI. Tapi bagaimana lagi. Tidak ada cara lain. Walau tidak ada anggaran, kita tetap harus ikut karena ini event penting dan wajib untuk kemajuan atlet kita,” kata Sriono kala itu. (Her/El)