SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang atlet taekwondo dari Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah, Agil Tri Nugroho, meninggal dunia usai menjalani latihan pada Rabu, 5 Maret 2025.
Kuat dugaan, Agil mengalami kelelahan hingga dehidrasi setelah sebelumnya kolaps saat mengikuti sesi latihan fisik di kompleks Stadion Jatidiri Semarang.
Pelatih taekwondo di Jawa Tengah, Roy Nugroho, menjelaskan bahwa latihan selama bulan Ramadan adalah hal biasa. Hal itu bertujuan untuk menjaga kebugaran dan massa otot atlet.
Namun, menurutnya, porsi latihan selama bulan Ramadan seharusnya mengalami penyesuaian. Sehingga latihan tidak membebani fisik para atlet yang sedang berpuasa.
“Kalau menurut saya, puasa itu biasa tetap berlatih. Saya puasa juga masih ngelatih murid-murid saya. Tapi ya beda, kalau biasanya jam 07.00 sampai jam 10.00 sekarang mulai latihannya jam 08.00 sampai jam 10.00, jadi mundur 1 jam,” jelas Roy kepada beritajateng.tv, Rabu, 12 Maret 2025.
BACA JUGA: Usut Kematian Atlet, Pengprov TI Jateng Bentuk Tim Investigasi
Mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Tengah itu mengatakan, komunikasi menjadi hal yang penting antara atlet dan pelatih terkait kondisi fisik saat latihan.
Pasalnya, kondisi fisik tiap atlet pasti berbeda-beda. Ia melihat, porsi latihan tak bisa menjadi faktor kesalahan satu-satunya dalam tragedi meninggalnya Agil.
Menurut Roy, apabila porsi latihan terlalu berat, seharusnya lebih banyak atlet yang mengalami kolaps.