Djoko mengingatkan, jangan sampai memilih perumahan yang berada di lokasi yang antah berantah. Artinya, berada di tengah pemukiman padat penduduk.
“Bayangkan kalau kita mau masuk rumah di tengah permukiman yang sempit, kalau lewat aja deg-degan,” ucapnya.
Pertimbangkan kelengkapan infrastruktur sarana dan prasarana rumah impian
Dalam membeli tempat hunian, Djoko menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana. Meski di sisi lain, Djoko mengakui jika perumahan yang semakin masif dewasa ini menyebabkan skala pembangunan menjadi lebih kecil.
Artinya, pengembang lebih sering membuat perumahan dalam cluster-cluster kecil. Hal itu menyebabkan masyarakat cenderung agak kesulitan menempati kawasan rumah dengan infrastruktur sarana prasarana yang lengkap.
“Kalau bisa milih itu (sarana prasarana lengkap) nilai tambahnya akan lebih baik, daripada bangunan spot-spot cluster kecil, kecuali itu di tengah kota yang memang kepentingan adalah akses,” katanya.
Dalam membeli rumah, Djoko menitikberatkan pada kelengkapan perizinan, lokasi, hingga sarana dan prasarana. Ia meyakini, rumah yang baik dapat menjadi investasi yang baik pula di kemudian hari.
“Pandai-pandai memilih, tentunya membeli rumah saat ini mestinya lebih baik daripada kedepan karena sekarang ada fasilitas KPR juga,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila