Viral

Bahaya DIY Mixology “Campur-campur Skincare”, Tren Kecantikan Viral yang Menyesatkan

×

Bahaya DIY Mixology “Campur-campur Skincare”, Tren Kecantikan Viral yang Menyesatkan

Sebarkan artikel ini
tiktok
Foto kolase: content creator TikTok memotong tomat untuk dicampur dengan bahan-bahan skincare wajah. (TikTok)

Risiko Serius DIY Mixology

Ahli kimia kosmetik Ratri Ayuningtyas mengingatkan bahwa setiap produk memerlukan formulasi yang stabil. “Setiap produk memiliki pH spesifik. Mencampurkannya akan merusak stabilitas formula,” ujar Ratri.

Ia menjelaskan bahwa bahan seperti vitamin C dan niacinamide bekerja optimal pada pH berbeda. Ketika pengguna mencampurkannya sembarangan, bahan aktif itu menjadi tidak stabil dan berpotensi mengiritasi.

Dermatolog Dimas Putra juga melihat banyak kasus iritasi dari tren tersebut. “Pengguna sering overdosis bahan aktif karena mencampurkan beberapa serum sekaligus. Kulit tidak dirancang untuk menerima dosis setinggi itu,” jelas Dimas. Ia menyebut banyak pasien mengalami dermatitis kontak karena campuran bahan yang tidak kompatibel.

Para ahli juga menyoroti potensi kontaminasi mikroorganisme. Ratri menemukan banyak ramuan rumahan tidak steril. “Wadah yang tidak steril membawa bakteri. Campuran itu bisa berubah menjadi sarang jamur dalam beberapa hari,” kata Ratri lagi. Ia menegaskan bahwa sistem pengawet pada produk resmi menjadi rusak ketika pengguna mencampurkannya.

Di sisi lain, influencer kecantikan Della Oktaviani mengakui bahwa sebagian besar konten seharusnya memberikan edukasi, bukan sembarang eksperimen. “Saya melihat banyak pengguna menyalin resep tanpa memahami bahan. Konten kreator harus lebih bertanggung jawab,” ungkap Della. Ia setuju bahwa DIY Mixology perlu dikaji ulang agar tidak membahayakan kulit.

BACA JUGA: Viral Cara SD Muhammadiyah Parakan Temanggung Apresiasi Prestasi Siswa, Usung Konsep Foto Unik-Ceria

Sementara itu, Dimas mengajak masyarakat lebih berhati-hati. Ia menegaskan bahwa tren tersebut tidak sebanding dengan risiko yang muncul. “Hasil cepat itu sering hanya ilusi. Kulit justru rusak dalam jangka panjang,” katanya.

Ratri memberi saran agar masyarakat menggunakan produk sesuai petunjuk ahli. Ia menyebut formula profesional telah melalui riset panjang. “Produk resmi sudah stabil dan aman. Pengguna hanya perlu konsisten,” ucapnya.

Praktik DIY Mixology sebaiknya tidak diikuti tanpa pemahaman ilmiah. Para ahli sepakat bahwa keamanan kulit jauh lebih penting daripada tren sesaat. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan