Oleh karena itu, Luthfi tak melanggar Undang-undang maupun kode etik anggota Polri. Namun demikian, isu pencalonannya sebagai cagub Jawa Tengah bisa saja memunculkan polemik di masyarakat.
Polemik apabila Ahmad Luthfi maju di Pilgub Jawa Tengah 2024
Polemik ini muncul karena ada kekhawatiran bahwa Luthfi akan menyalahgunakan kewenangannya sebagai Kapolda Jawa Tengah dalam proses pencalonannya sebagai gubernur. Apalagi, ia adalah pimpinan tertinggi di institusi kepolisian di wilayah Jawa Tengah.
“Untuk itu, saran saya sebaiknya mulai ambil sikap tegas. Kalau mantap, ya mundur. Tapi, mundur itu juga bisa menjadi pisau bermata dua bagi Pak Luthfi. Jika mundur, tapi ternyata tidak ada partai politik yang menampung, kan susah juga,” imbuh Sugeng.
Saat ini, nama Luthfi memang ada dalam bursa calon gubernur Jawa Tengah untuk Pilkada serentak 2024. Baliho dan spanduk yang mendukungnya maju pada Pilgub 2024 telah terpasang di banyak wilayah Jawa Tengah.
BACA JUGA: Waketum Golkar Benarkan Kapolda Ahmad Luthfi Hingga Raffi Ahmad Masuk Survei Pilgub Jateng
Dukungan terhadap dirinya timbul lantaran masa jabatannya sebagai Kapolda Jawa Tengah bakal lekas berakhir atau hendak pensiun dari institusi kepolisian pada November 2024.
Tak hanya itu, Luthfi juga publik anggap membuat kemajuan selama menjabat Kapolda Jawa Tengah empat tahun lebih.
Akan tetapi, sampai saat ini Ahmad Luthfi belum menegaskan kepastian maju sebagai calon gubernur. Ia selalu berkilah baliho serta spanduknya ialah aspirasi dari masyarakat. (*)