Khrushchev, imbuh Bambang Pacul memilih pakaian. “Itulah bedanya manusia dengan binatang, kata Bung Karno. Manusia punya martabat, manusia punya harga diri dan manusia punya pride. Jadi saya bangun bangsa itu pride-nya terlebih dulu, soal makanan belakangan. Pride harus kuat lebih dulu. Jadi Tuan Khrushchev kami ingin membangun stadion yang besar untuk membuat bangsa ini punya kebanggan, harga diri, dan martabat,” ungkap politisi asal Sukoharjo tersebut.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Jateng tersebut juga dibacakan tiga puisi karya Bung Karno. Yakni “Aku Melihat Indonesia” yang dibacakan anggota DPRD Jateng Stephanus Sukirno, “Dimakan Api Unggun” dibacakan Krisseptiana Hendrar Prihadi yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, dan “Membangun Kebanggan” dibacakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Undip yang juga Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo.
Sedangkan puisi keempat berjudul “Persetujuan dengan Bung Karno” karya Chairil Anwar dibawakan Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jateng Danang Priatmojo. Bendahara DPD PDI Perjuangan Jateng yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng bertindak sebagai narator hingga membuat suasana semakin hidup.
Ikut hadir sejumlah elit DPD PDI Perjuangan Jateng diantaranya Bambang Kusriyanto (Sekretaris DPD dan Ketua DPRD Jateng), Dede Indra Permana (Wakil Bendahara DPD dan anggota Komisi I DPR), Sumanto (Ketua Komisi B DPRD Jateng), Alwin Basri (Ketua Komisi D DPRD Jateng), Abang Baginda Muhammad Mahfuz (anggota DPRD Jateng), Untung Wibowo Sukowati (anggota DPRD Jateng), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (RI)