Sebab, tutur Winda, sebagian besar wilayah Jawa Tengah telah memasuki musim hujan, sementara beberapa daerah masih berada pada masa peralihan yang rentan memunculkan anomali cuaca.
“Mohon tetap waspadai potensi cuaca ekstrem karena sebagian besar wilayah sudah masuk musim hujan. Untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana longsor ataupun banjir perlu waspadai juga apalagi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan durasinya lama,” terang Winda.
Ia menambahkan, hujan dengan durasi singkat namun berangin kencang, kilat, dan petir juga berpotensi terjadi di sejumlah daerah. Kondisi ini kerap muncul di masa transisi menuju musim hujan.
“Untuk daerah yang belum memasuki musim hujan berarti masih di masa peralihan atau masa transisi. Perlu waspadai potensi hujan singkat dengan angin kencang dan kilat ataupun petir. Potensi puting beliung juga masih perlu kita waspadai,” ujarnya.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame saat hujan deras dengan angin kencang. Warga diminta tidak memaksakan diri melintas di kawasan yang sudah tergenang air.
“Jika terjadi hujan dengan angin kencang, hindari pohon besar yang rawan tumbang. Kalau sudah terpantau genangan atau banjir, jangan nekat menerobos genangan apalagi jika ketinggiannya cukup tinggi,” pungkasnya.
BACA JUGA: GAWAT! BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem Muncul di Sejumlah Wilayah Pekan Ini
Sebelumnya, enam hari sejak terjadi banjir, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun meninjau banjir di Kawasan Genuk, Kota Semarang, Senin, 27 Oktober 2025.
Ditemani Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, Luthfi mengaku pihaknya akan stand by 1×24 jam selama banjir masih menggenangi Genuk.
“Jangka pendek yang kami lakukan adalah melakukan check, pre-check, final check kepada masyarakat, tidak boleh fasilitas umum dan kebutuhan masyarakat terganggu, itu yang utama. Sehingga kita BPBD di bawah Pak Bergas dengan kabupaten/kota standby 1 x 24 jam,” ujar Luthfi, Senin, 27 Oktober 2025.
Luthfi pun mengaku tak bisa mengantisipasi cuaca fluktuatif di Kota Semarang. Ia tak menampik selama lima hari berturut-turut hujan terus mengguyur wilayah tersebut.
Mantan Kapolda Jawa Tengah itu mengaku sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan rekayasa atau modifikasi cuaca.
“Karena kita tidak bisa mengantisipasi fluktuatif cuaca, ini sudah lima [hari] full hujan terus-menerus. Saya sudah koordinasi dengan BMKG pusat untuk rekayasa bagaimana nanti menyiasati cuaca ya. Ini masih saya diskusikan,” akunya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













