“Akhirnya saya putuskan tambah mobil pompa dua, dan airnya kami larikan ke Kali Babon. Karena Kali Babon kan relatif rendah, sehingga Alhamdulillah hari ini tinggal yang di gang-gang saja. Yang di Jalan Trimulyonya sudah surut, semua sudah kering. Saya minta tambah lagi mobil pompa untuk segera mempercepat penyurutan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengaku jika pihaknya masih merencanakan anggaran untuk menangani peristiwa pasca-banjir. Saat ini pihaknya masih memberikan bantuan-bantuan yang warga terdampak banjir perlukan.
Banjir di Kecamatan Genuk Surut
“Saya belum ngitung ya, karena kalau kita bicara penanganan banjir kan merambah perbaikan infrastruktur dan lainnya. Saat kemarin kita lebih banyak ke dukungan logistik, jadi lebih ke bantuan bahan mentah dan pemberian nasi bungkus untuk warga terdampak. Ini memang sedang kita inventarisir. Saat ini memang masih ada posko banjir, dan saya sudah minta semua direkap dan diadministrasikan,” tuturnya.
Ke depan, ia meminta kepada Dinas Kominfo Kota Semarang untuk membuat rekap laporan terkait wilayah mana saja yang terdampak banjir. Nantinya, informasi itu akan menjadi bahan evaluasi penanganan banjir ke depan.
“Akan ada sistem satu data. Tidak hanya untuk banjir saja, tetapi juga potensi ancaman longsor juga. Kemudian jalan yang rusak, rumah yang rusak. Kalau bisa by-data kan bisa langsung di forward dan tersalurkan. Misal rumah ini di Perkim, bagian rehab. Jalan apakah jalan utama wilayah PU atau jalan permukiman yang jadi tanggung jawab Perkim. Kemudian longsor. Saya saat rapat kemarin sudah minta itu,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah