“Waktu itu kami masih menggunakan gedung yang atas karena yang bawah tidak bisa untuk belajar sama sekali. Berangkat itu belum ada airnya, waktu pulang ada airnya dan dua anak terpeleset nangis-nangis,” tuturnya.
Rob Tambaklorok genangi PAUD Patra Sutera, butuh bantuan pemerintah
Terpukul dengan kejadian tersebut, ia bersama suaminya yang berstatus sebagai Ketua RW 16, Slamet Riyadi, berinisiatif memindahkan kegiatan belajar mengajar PAUD Patra Sutera di rumahnya. Hal tersebut berjalan hingga kini.
“Awalnya memang ada keluhan, tapi bagaimana lagi? Keadaannya sudah tidak bisa untuk kegiatan belajar mengajar, jadi terpaksa memindahkan kesini,” terangnya.
BACA JUGA: Dampak Banjir Rob di Pekalongan, Aktivitas Ratusan Petambak dan Nelayan Lumpuh
Sittatun menilai, bangunan rumahnya memang kurang luas sebagai sarana pendidikan anak dan terbilang kurang memadai. Namun, pembelajaran untuk usia dini harus tetap berlanjut dan tak boleh berhenti.
“Terdapat 25 anak yang aktif mengikuti pembelajaran setiap harinya. Harapannya ada dari pihak pemerintah yang memberikan uluran tangan untuk sekolah ini. Kalau lewat itu sedih, Ya Allah terendam begini, kapan ya diperbaiki? Kapan ditinggikan? seperti itu,” keluhnya sembari menunjuk kondisi PAUD Patra Sutera. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto