“Kondisi kelasnya tidak memungkikan, suasananya dingin sekali sehingga kemungkinan pulangnya lebih gasik, misal pulangnya jam 12.30 WIB ini jam 11.30 WIB kita pulangkan,” sambungnya.
Akses siswa ke sekolah susah
Lebih lanjut, karena kondisi ini, pihak sekolah juga tidak memaksa semua siswa untuk berangkat ke sekolah. Pasalnya, dua akses jalan menuju SDN Muktiharjo Lor terputus akibat banjir.
Dari total siswa sebanyak 385 siswa, hanya sekitar 50 persen yang berangkat hari ini. Atau sekitar 200-an siswa.
“Kita tetap melaksanakan pembelajaran tapi seadanya, artinya yang datang 10 siswa tetap kita adakan pembelajaran. Karena akses masuk sini sangat susah, baik lewat Jalan Muktiharjo Raya atau Jalan Genuk Indah,“ ungkap Ngatijan.
Kendati demikian, Ngatijan menyebut jika banjir kali ini belum separah banjir pada Maret tahun lalu. Saat itu, hampir semua bangunan SDN Muktiharjo Lor terendam banjir.
BACA JUGA: Bank Jateng Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Pekalongan
Sekarang, sejumlah ruang kelas di SDN Muktiharjo Lor sebenarnya telah mengalami renovasi berupa peninggian. Hanya saja, memang tidak semua ruang kelas ditinggikan sehingga masih terendam banjir kala hujan deras melanda.
“Harapannya yang jelas semoga ini tidak hujan lagi, dan harapannya pemerintah bisa meninggikan sebelah barat dan timur sehingga pembelajaran bisa berjalan aman,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila