Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pihaknya menjalin kerja sama dengan TNI AL dalam menjaga peredaran uang Rupiah ke seluruh wilayah.
Sebab, menjaga kedaulatan Rupiah mutlak untuk memastikan mata uang yang digunakan di seluruh wilayah adalah mata uang asli Indonesia.
Ikut dalam Ekspedisi Rupiah dari Bank Indonesia Semarang, Yogyakarta, Solo dan Tegal sebanyak 10 orang
Komandan Lanal (Danlanal) Semarang Letkol Laut (P) Akbar Abdullah menjelaskan sudah tugas TNI AL untuk mendukung tugas pemerintah.
“Kita patut berbangga hati diberi kepercayaan Mabes AL dalam hal ini Armada dua untuk mensukseskan ekspedisi Rupiah,” ucapnya.
Danlanal menambahkan hal itu mencerminkan sinergi strategis antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut dalam memastikan distribusi Rupiah dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Khususnya daerah-daerah yang sulit di jangkau dengan transportasi darat.
Asisten Ekonomi Jawa Tengah, Sujarwanto mengungkapkan bahwa Pulau Karimunjawa menjadi destinasi penting untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Sehingga dengan kecukupan uang rupiah sangat mendukung untuk keberlanjutan pariwisata.
“Dari sisi energi kita sudah penuhi tinggal dari perbankan untuk bisa memenuhi untuk mendukung pariwisata,” jelasnya.
Sujarwanto mengatakan infrastruktur perbankan di Pulau Karimunjawa sangat terbatas sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta perbankan nasional untuk membuka kantor kasdisana karena perputaran uang di Pulau Karimunjawa sudah tinggi. (*)
Editor: Elly Amaliyah