Dalam acara ini, Bank Jateng juga menggandeng komunitas disabilitas lokal untuk berbagi kisah inspiratif mengenai perjuangan mereka dalam membangun usaha.
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, turut memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menyatakan bahwa perhatian terhadap penyandang disabilitas harus menjadi prioritas untuk memastikan pembangunan daerah yang inklusif.
“Saya sangat bangga dengan langkah Bank Jateng yang mendukung kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas di Grobogan. Ini merupakan bukti nyata dari sinergi positif antara sektor swasta dan pemerintah,” ungkap Sri Sumarni.
BACA JUGA: Upaya Atasi Kredit Macet, Bank Jateng Gelar Lelang Bersama di Salatiga
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Peningkatan Kapasitas dan Kemandirian Kewirausahaan (PKPK), yang digagas untuk membantu penyandang disabilitas mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) secara berkelanjutan. Sebanyak 50 penerima manfaat yang terdiri dari pelaku usaha muda hingga pengusaha pemula menerima bantuan modal kewirausahaan senilai total Rp 500 juta.
Selain bantuan finansial, acara ini juga mencakup pelatihan intensif untuk mendukung pengelolaan usaha dan pemanfaatan teknologi pemasaran digital. Melalui program ini, penyandang disabilitas diharapkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. (*)
Editor: Farah Nazila