SEMARANG, beritajateng.tv – Belum lama ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyerahkan 28 mesin pompa air untuk 26 desa di Kabupaten Demak guna mengatasi banjir rob yang tak kunjung usai.
Namun, bantuan pompa yang Pemprov Jateng salurkan itu manfaatnya hanya terasa sementara. Hal itu terungkap oleh Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng, Nur Saadah, saat beritajateng.tv jumpai di Ruang Rapat Komisi D, Kantor DPRD Jateng, Kota Semarang, Senin, 16 Juni 2025 sore.
“Kalau saya melihat, kemarin hanya tindakan sementara, karena bagaimanapun air selalu mengalir dari arah yang tinggi ke arah yang lebih rendah. Air laut itu lebih tinggi dari daratan yang ada di Sayung, air akan tetap kembali ke daratan, sebab daratannya sudah lebih rendah dari ketinggian air laut,” jelas Nur Saadah.
Satu-satunya jalan untuk mengatasi banjir rob di Sayung menurutnya ialah pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul raksasa.
“Saya melibat saru-satunya jalan, harus ada pembangunan sea wall permanen, utamanya di Sayung dan sekitarnya sampai Morodemak dan Bonang,” sambungnya.
BACA JUGA: Lakukan Kunjungan, Ketum PMI Jusuf Kalla Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Demak Jilid 2 Terpenuhi
Ia menilai, bantuan pompa hanya menyedot air dari daratan secara sementara. Tak begitu bertahan lama.
“Kalau itu [pompa] hanya sementara beroperasi, tidak bisa. Harus terus-menerus, tidak boleh berhenti, begitu berhenti, sejam dua jam air sudah lebih cepat kembali ke daratan. Itu tetap menggenang pemukiman warga,” ucap Nur.
Nur ungkap warga yang tinggal dekat pantai alami kondisi mengenaskan
Selama ini, kata Nur, kondisi banjir rob yang tersorot hanya yang ada di Jalan Pantura saja. Padahal, warga yang tinggal di dekat pantai mengalami kondisi yang lebih memprihatinkan.
Nur Saidah pun mengungkap kemungkinan rumah mereka akan tenggelam.
“Masyarakat umum tidak melihat kondisi perumahan di sekitar yang dekat pantai, itu sangat mengenaskan. Kalau yang punya duit sih bisa meningkatkan tinggi daratan ataupun rumahnya, tapi kalau yang gak punya uang rumahnya akan ikut tenggelam,” bebernya.
Besar harapan legislator PKB itu agar warga Sayung dan Bonang bisa mendapatkan hak untuk hidup dengan layak.
“Ketika rumahnya tenggelam, dia harus cari hunian lain. Kita berupaya bagaimana masyarakat pesisir, utamanya Sayung dan Bonang bisa dapat hak hidupnya sebagai warga negara yang layak mendapatkan jaminan kesejahteraan dari pemerintah,” pungkasnya.