Ia menargetkan minggu kedua bulan Januari bisa mengekspor produk UMKM. Pihaknya menilai produk UMKM di Indonesia khusunya di Kota Semarang sangat potensial untuk dikirim ke luar negeri.
“Bazar UMKM ini kita dorong untuk naik kelas, agar bisa menangkap peluang pasar Internasional dan GO global lewat pameran produknya di bandara,” kata Regional CEO BRI Semarang, Wahyu Sulistiyono, Minggu (2/1).
BRI Sendiri mendorong UMKM dengan menyediakan fasilitas transaksi digital berupa QRIS yang bisa dimanfaatkan dalam transaksi jual beli secara global.
“Karena pasar sudah digital jadi pembayaran juga harus digital, QRIS ini masa depan transaksi digital dan bisa digunakan secara global,” katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang hadir dan membuka bazar UMKM ini menyampaikan, UMKM harus naik kelas tak hanya lokal regional tapi global.
Beragam fasiitas kolaborasi BUMN sudah tersedia, seperti BRI dengan digitalisasi transaksi QRIS, Garuda dengan penerbangan kargo serta kemudahan fasilitas FTA bagi ekportir.
“Kolaborasi ini bisa menangkap angsa pasar di luar negeri yang masih sangat luas sekali,” katanya.
Wakil Walikota menyebut, sudah ada penerbanagn kargo langsung (direct) dari Semarang ke Singapura oleh Garuda. Selanjutanya bisa direct ke Narita Jepanag serta Australia.
“Pada pertengahan Januari 2022 ini membawa beberapa komoditi ekspor Kota Semarang dengan direct kargo Garuda pada 14 Januari membawa komoditi ekspor gula semut ke Singapura,” katanya.
Pihaknya berharap, kesempatan yang sama bisa dimanfaatkan oleh para peserta UMKM bazar di Bandara International Jenderal Ahmad Yani Semarang untuk bisa menangkap peluang ekspor global.
“Potensi banyak, FTA membuka peluang ekspor batok kelapa, besek, aneka sayur dan buah. Kami mendorong UMKM harus punya kemauan go global bahkan melakukan ekspor ke mancanegara,” katanya. (Ak/El)