“Dari kajian yang ada, ternyata terdapat permasalahan yang harus segera ada pembenahan-pembenahan. Karena jembatan ini baru di bangun 3/4 saja, sehingga perlu manuver atau putar balik,” bebernya.
Menurutnya, jembatan kaca tersebut belum memenuhi standar operasional (SOP), sehingga masih perlu banyak pembenahan. “Jembatan ini masih 3/4 sehingga perlu ada pembangunan 1/4nya lagi agar sampai ke seberang. Atau perlu manuver atau putar balik,” imbuhnya.
Tak hanya itu, perlu juga melengkapi tempat wisata tersebut dengan fasilitas tambahan seperti toilet, tempat istirahat dan menunggu serta loker barang.
“Masih perlu kajian dan planing mendalam, sehingga nyaman, aman dan bisa memberikan kontribusi nantinya,” jelasnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang ini menegaskan jika Jembatan Kaca Tinjomoyo belum bisa beroperasi pada 2024 ini. “Kita fokus ke sarpras dan melengkapi fasilitas yang harus ada, sebelum membuka jembatan kaca Tinjomoyo,” paparnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah