“Dalam pertemuan itu, ada dawuh dan instruksi tidak tertulis. Instruksi menggerakkan struktur organisasi secara masif hingga ke bawah untuk mendukung pasangan calon 02,” ungkap Gus Nadir.
Ia menyatakan telah melakukan crosscheck atau tabayun kepada para kiai sepuh yang hadir dalam pertemuan itu guna memastikan keabsahan informasi.
BACA JUGA: Tolak Laporan Awal Dana Kampanye 15 Parpol, KPU Jateng: PDIP, Demokrat, Garuda Sudah Kami Terima
“Informasi ini saya sudah cek, saya sudah tabayun ke para kiai sepuh yang hadir,” jelasnya.
Gus Nadir menilai hal tersebut sebagai masalah besar sebab, secara publik, PBNU selalu menyatakan sikap netral. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Organisasi Islam terbesar itu diarahkan untuk mendukung pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.
“Ini jadi keresahan kenapa PBNU melanggar apa yang disampaikan sendiri untuk tidak bermain politik praktis. Walaupun nanti mungkin mereka bilang pertemuannya tidak di kantor dan tidak ada instruksi resmi, itu hanya akal-akalan saja. Ini akal-akalan yang berbahaya,” tegas Gus Nadir. (*)