Scroll Untuk Baca Artikel
Kuliner

Berasal dari Warisan Leluhur, Begini Sejarah Ringkas Gule Bustaman, Kuliner Unik dan Khas Kota Semarang

×

Berasal dari Warisan Leluhur, Begini Sejarah Ringkas Gule Bustaman, Kuliner Unik dan Khas Kota Semarang

Sebarkan artikel ini
Gule Bustaman
Salah satu penjual Gule Bustaman asli yang masih bertahan. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Gule Bustaman bisa disebut sebagai salah satu makanan khas Kota Semarang. Teksturnya yang empuk dan rasa gurih yang meresap membuat Gule Bustaman jadi favorit banyak orang. Siapa sangka, kuliner ini punya sejarah menarik.

Nama ‘Bustaman’ tersebut berasal dari nama kampung tempat ‘lahirnya’ gulai kambing ini. Adalah Kampung Bustaman, yang secara administratif terletak di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Ketua RW setempat, Ashar, berkesempatan menceritakan sejarah singkat tersohornya Gule Bustaman. Menurutnya, Gule Bustaman berawal dari banyaknya warga Kampung Bustaman yang berprofesi sebagai penjagal kambing pada masa lampau.

Saking banyaknya persediaan daging kambing, warga kemudian mencari cara untuk mengolah daging yang telah terpotong-potong tersebut.

BACA JUGA: Dulunya Masyhur Sebagai ‘Kampung Jagal’, Begini Kisah Kampung Bustaman Sekarang

“Setau saya pas dengar cerita dari nenek, sejarah Gule Bustaman berawal ajakan orang Kudus. Bumbunya perpanduan tanpa santan,” ujar Ashar kepada beritajateng.tv, beberapa waktu yang lalu.

Tidak hanya dalam bentuk masakan jadi, warga kemudian juga menjual bumbu gulai yang bisa pedagang luar Kampung Bustaman beli. Dari situlah, olahan gulai tersebut menyebar dengan cepat ke seantero Kota Semarang meski penjualnya bukan warga asli Kampung Bustaman.

“Kalau mayoritas profesi warga sekarang nggak hanya pedagang gulai atau kambing. Macam-macam pokoknya, kayak jualan masakan, kue jadul, dan lain-lainnya juga ada, tapi memang 50 persen wiraswasta,” lanjut Ashar.

BACA JUGA: Bertahan di Tengah Modernisasi, Kampung Bustaman Simpan Beragam Tradisi Serta Cerita Legendaris

Menyusuri penjual gule asli warga Kampung Bustaman

Seperti yang Ashar jelaskan, kini hanya sedikit warga Kampung Bustaman yang masih meneruskan kuliner warisan leluhur tersebut. Salah satu warga asli Kampung Bustaman yang masih berjualan gulai adalah sepasang suami istri, Hartono Bibit dan Qomariyah.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan