Scroll Untuk Baca Artikel
Feature

Bermula dari Kios Buku, Begini Sepak Terjang Maring Institute Giatkan Literasi Anak Muda di Semarang

×

Bermula dari Kios Buku, Begini Sepak Terjang Maring Institute Giatkan Literasi Anak Muda di Semarang

Sebarkan artikel ini
Maring Institute
Maring Institute saat menggelar nonton bareng dan diskusi film Dragon for Sale beberapa waktu yang lalu. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Gerakan-gerakan perubahan dapat muncul dari mana saja. Salah satunya dari toko buku. Berawal dari Toko Buku Cahaya Ilmu yang terletak di Jalan Parang Kembang Raya, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, sekelompok anak muda kemudian membentuk Maring Institute.

Maring Institute adalah sebuah komunitas yang aktif menyuarakan literasi di kalangan anak muda. Awalnya, Maring adalah sebuah pameran buku dan event literasi yang berkolaborasi dengan BEM KM UNNES pada bulan Februari lalu.

“Jadi awalnya kami memang berangkat dari toko buku, arahnya gerakan literasi. Konsepnya menarik kami lanjutkan ke kafe. Jadi selain menyediakan buku, kami juga menyediakan kopi, tempat ngumpul, tempat ngobrol, intinya untuk meningkatkan kegiatan literasi di Kota Semarang,” jelas Fathul Munif dari Maring Institute.

BACA JUGA: Kenang 60 Tahun Wiji Thukul, Anak-Anak Muda Semarang Bincangkan Aktivis yang Telah Hilang 25 Tahun Ini

Lebih lanjut, Fathul mengatakan bahwa Maring lahir dari rendahnya tingkat literasi di Kota Semarang, khususnya pada generasi muda. Oleh karenanya, salah satu agenda utama dari kehadiran Maring Institute adalah untuk membangkitkan semangat literasi di Kota Semarang.

Nama ‘Maring’ sendiri mereka ambil dari nama samaran salah satu tokoh pergerakan di Kota Semarang, yakni Henk Sneevliet. Harapannya, semangat Maring mampu kembali membara di kalangan anak muda Kota Semarang.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan