SEMARANG, beritajateng.tv – Muhammad Nafis Hidayatullah, siswa lulusan SMAN 3 Semarang, kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia setelah meraih medali perunggu pada ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-36 yang digelar di Quezon, Filipina.
Nafis menjadi satu dari empat pelajar yang terpilih mewakili tanah air dalam kompetisi biologi paling prestisius tingkat pelajar dunia. Ia menjadi satu-satunya pelajar asal Semarang yang mewakili Indonesia.
IBO 2025 yang 298 peserta dari hampir 80 negara ikuti ini, menguji kemampuan peserta dalam teori dan praktik biologi yang mendalam. Kompetisi ini merupakan ajang tahunan bergengsi yang mempertemukan pelajar-pelajar terbaik dunia di bidang biologi.
“Alhamdulillah, saya mendapat medali perunggu. Dari empat perwakilan Indonesia, dua mendapat perak dan dua mendapat perunggu,” ungkap Nafis dalam wawancara bersama beritajateng.tv via WhatsApp call pada Jumat, 1 Agustus 2025.
BACA JUGA: SMAN 3 Semarang Terapkan Kurikulum Nasional: Bukan OSIS, Guru Lebih Aktif saat MPLS
Lahir dan tinggal di Kabupaten Kendal pada 11 November 2006, Nafis membuktikan bahwa pelajar dari daerah pun bisa menembus kompetisi dunia. Selama bersekolah di SMAN 3 Semarang, ia pulang-pergi setiap hari menggunakan transportasi umum, Bus Rapid Transit (BRT) dari Kendal ke Semarang.
Seleksi ketat dan menempuh tahapan panjang
Untuk mencapai panggung IBO, Nafis harus melalui proses seleksi panjang dan kompetitif. Mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kota, provinsi, hingga nasional, Nafis berhasil menyabet medali emas nasional pada 2024.
Ia kemudian menjalani tiga tahap pelatihan nasional (Pelatnas). Yang secara bertahap menyeleksi 30 peserta menjadi 10. Lalu menjadi 4 terbaik untuk dikirim ke ajang IBO. IBO ini berlangsung pada 20-27 Juli 2025.
“Pelatnas terakhir bukan lagi seleksi, tapi full training untuk menghadapi IBO. Kami dilatih menghadapi soal teori dan empat jenis praktikum, yang setiap tahunnya berbeda tergantung tuan rumah,” tuturnya.
Ia berjuang di kompetisi tersebut bersama 3 temannya, Dave Vicco Youki dari SMA Kristen Penabur Cirebon, Jeffry dari SMAN 1 Tanjung Pinang, dan Keisya Dhiandra Prabowo dari SMA Al-Abidin Bilingual Boarding School, Surakarta.
Meski berjuang bersama, keempat peserta itu mengikuti olimpiade secara individu. Pada kompetisi tahun ini, terdapat dua jenis tes di IBO, yaitu teori dan praktikum.
“Ada dua tes teori yaitu dan empat praktikum. Kalau yang praktikum biomedis, ekologi biosistematika, mikrobiologi, dan biologi sel molekuler,” jelas Nafis.