“Harapannya agar bisa termanfaatkan juga sebagai ruang publik. Sehingga, sejalan dengan rencana strategis Pemkot Salatiga,” tuturnya.
Terkait kegiatan pelatihan, menurut Wali Kota, itu menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Salatiga dalam memperkaya ekosistem kebudayaan.
“Sekaligus untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah yang membentuk jati diri Kota Salatiga sebagai kota tertua kedua di Indonesia,” tandasnya.
BACA JUGA: Kaji Prasejarah Indonesia, 35 Pakar dan Arkeolog Dunia Bakal Berkumpul di Kota Salatiga
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, selaku narasumber menegaskan museum ialah rumah ingatan bangsa.
“PKK memiliki peran strategis untuk menjadi duta promosi di media sosial, inisiator edukasi budaya. Bahkan penggerak munculnya Gerakan Keluarga Cinta Museum,” tegas Retno.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga, Henni Mulyani, menjelaskan pelatihan tersebut berlangsung dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM permuseuman.
“Pelatihan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Museum Nasional, yang jatuh pada tanggal 12 Oktober,” ujarnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi