SEMARANG, beritajateng.tv – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah (BI Jateng) fokus melakukan perluasan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada sektor pariwisata.
Saat ini, jumlah pengguna QRIS di Jateng mencapai 7,8 juta pengguna. Sementara, volume QRIS mencapai 402,8 juta transaksi dengan total 3,9 juta merchant
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, di tengah pertumbuhan ekonomi global, penggunaan QRIS di sektor wisata menjadi hal penting. Ketika ekonomi global terganggu, Bank Indonesia fokus pada pertumbuhan domestik. Pariwisata menjadi salah satu pendorong.
“Kami Bank Indonesia terus dorong penggunaan QRIS di objek wisata dan transportasi. Kami akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para pelaku dan penggerak pariwisata.
Pramuwisata sudah kami edukasi tentang penggunaan QRIS maupun QRIS cross border,” jelasnya.
Rahmat melanjutkan, penggunaan QRIS cross border perlu ditingkatkan agar memudahkan para wisatawan.
BI sendiri telah melakukan kerjasama QRIS cross border dengan tiga negara yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Menurut dia, QRIS cross border ini akan memudahkan wisatawan Indonesia maupun tiga negara tersebut.
Transaksi QRIS di Jateng sendiri meningkat pesat pada 2025. Kontribusi penggunaan QRIS di Jateng terhadap angka nasional sebesar 7,86 persen.
Dari sisi pengguna, Jateng menduduki posisi ketiga. Sementara, dari sisi transaksi Jateng berada di urutan keempat.
Saat ini, penggunaan QRIS di Jateng masih terkonsentrasi di Kota Semarang dengan persentase 62,49 persen.
Begitu pula volume transaksi dan persebaran merchant juga masih didominasi di Kota Semarang.
“Kita terus akan menggaungkan penggunaan QRIS di kota-kota lain di Jateng supaya ada persebaran cukup rata,” ucap Rahmat. (*)
Editor: Elly Amaliyah