SEMARANG, beritajateng.tv – Provinsi Jawa Tengah mendapat dana alokasi khusus (DAK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebesar Rp400 miliar.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, menyebut setiap kabupaten/kota rata-rata mendapat dana sebesar Rp10 miliar.
“Ini komitmen pemerintah kepada daerah untuk melaksanakan urusan terkait dengan pengendalian penduduk dan KB. Harapannya, anggaran itu bisa dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan,” ujar Teguh saat ditemui di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin, 20 Mei 2024.
Selain memberikan DAK kepada Provinsi Jawa Tengah, BKKBN mengapresiasi angka kelahiran di Jawa Tengah yang tergolong ideal.
“Angka kelahirannya sudah sangat ideal, 2,04. Semua perempuan, selama masa reproduksinya di Jawa Tengah melahirkan paling banyak dua. Itu harus kita jaga, jangan sampai nambah, jangan sampai tidak mau melahirkan. Ini perlu penguatan,” tegasnya.
BACA JUGA: Video Jurus Pj Bupati Brebes Turunkan Stunting, Ajak Makan Gratis
Tak hanya itu, pihaknya turut menyinggung angka stunting 2023 yang turun sebesar 0,1 persen.
Teguh menyebut, kendati mengalami penurunan, namun pihaknya masih menunggu penghujung tahun 2024 untuk hasil angka stunting di Jawa Tengah.
“Kegiatan dan program inovatif yang ada di Jateng, saya kira masih harus diperkuat. Ada beberapa kabupaten yang penirunannya sangat bagus, saya yakin kegiatannya inovatif,” sambung Teguh.
Lebih lanjut, tutur Teguh, Kabupaten Brebes menjadi wilayah dengan penurunan stunting tertinggi dalam kurun waktu 2023.