Meskipun awalnya ragu dengan keputusannya, Adi gigih dalam mewujudkan mimpinya untuk budidaya melon hidroponik.
Ia merogoh kocek hingga Rp 700 juta dari hasil jerih payahnya di Korea untuk membangun agrowisata tersebut.
Tanpa bantuan dari dinas setempat, ia berhasil mengembangkan usahanya dan kini mampu menghasilkan omzet hingga Rp 35 juta per panen.
“Alhamdulillah, bisa dirasakan hasilnya. Dan yang terpenting bisa membantu warga sekitar menambah ekonomi mereka”, ujar Adi.
Kisah inspiratif Adi Latif Mashudi menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan kreativitas, kita dapat mencapai mimpi kita dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar kita.
Ia menjadi contoh bagi para pemuda di seluruh Indonesia untuk berani mengambil risiko dan berkontribusi dalam membangun bangsa dan budidaya melon hidroponik. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.