Keberhasilan Supriyatno dalam mengelola bisnis perusahaan juga tercermin dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Per September 2022, Bank Jateng mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp67,09 triliun atau naik 9,68 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp61,17 triliun.
Di sisi lain, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terpantau menurun dari yang sebelumnya 71,19 persen pada September 2021 menjadi 64,80 persen pada September tahun ini.
“Bank Jateng juga mampu menjaga nonperforming loan (NPL) gross sebesar 2,68 persen pada September 2022, atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,53 persen year on year (yoy),” kata Supriyatno.
Di sisi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pertengahan Agustus 2022, perusahaan telah menyalurkan KUR sebesar Rp3,9 triliun.
“Bank Jateng mendapatkan alokasi penyaluran KUR pada 2022 mencapai Rp4,9 triliun atau naik dibandingkan alokasi KUR 2021 senilai Rp3,75 triliun,” paparnya. (*)
editor: ricky fitriyanto