Sementara itu, Hamdan menegaskan keterlibatannya sebagai ayah bukan pelengkap, tetapi wajib.
“Kita punya anak ya kita harus terlibat. Itu anak kandung kita, bukan anak orang lain. Di masa-masa golden age seperti Aliyah, tumbuh kembangnya harus maksimal,” tegas Hamdan.
Gizi, Stimulasi, dan Kasih Sayang Jadi Prioritas
Selain membatasi gadget, Fina menekankan tiga kebutuhan utama anak usia golden age, yakni gizi, stimulasi sesuai usia, dan kehadiran emosional orang tua.
Ia bercerita bahwa putrinya sempat mengalami kesulitan makan, namun ia tidak menyerah. “Saya konsultasi ke dokter anak, disarankan susu tinggi kalori. Tapi tetap saya kombinasikan dengan makan nasi dan camilan sehat. Jajanan pun dibatasi,” kata Fina.
Untuk stimulasi, Fina memperbanyak aktivitas komunikasi. “Sekarang saya sering ajak ngobrol dan nyanyi karena dia sudah bisa bicara, hanya pelafalannya belum jelas,” ungkapnya.
BACA JUGA: WARA: Ketika Anak Muda “Meworo-Woro” Lewat Seni, Menggugah Kota Lama Semarang
Psikolog Indra Dwi Purnomo dari SCU memperingatkan bahwa anak usia 0–3 tahun sangat rentan kecanduan gawai.
“Penggunaan gawai pada anak di bawah 24 bulan sebaiknya tidak diberikan sama sekali, kecuali video call dan itu pun harus dengan pengawasan,” jelasnya.
Ia menegaskan, yang anak butuhkan adalah kontak mata dan kehadiran orang tua.
“Gawai bukan alat pengasuhan. Yang anak butuhkan adalah kehadiran orang tua, kontak mata, dan interaksi nyata,” ungkapnya. (*)
Editor: Farah Nazila













