Pasang surut air laut saat bulan purnama akan lebih tinggi dari biasanya. Ini disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari yang saling menarik di Bumi.
Hal itu akan terjadi ketika posisi bulan lebih dekat dengn laut sehingga mengalami pasang. Dan lautan yang berseberangan dengan bulan tersebut akan mengalami surut.
Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia, Ini Jadwalnya!
Namun, pasang surut tertinggi tidak akan terjadi bersamaan dengan supermoon, melainkan akan terjadi beberapa hari setelahnya, tergantung pada lokasi pantai tertentu.
Memiliki beragam julukan yang unik
Bulan purnama di bulan Oktober juga memiliki berbagai nama unik. Misalnya, suku asli Amerika memberikan sebutan yang berhubungan dengan musim gugur, seperti “drying rice moon” (bulan beras kering).
Selain itu juga terdapat “falling leaves moon” (bulan daun jatuh), dan “freezing moon” (bulan beku). Menariknya, “hunter moon” terkait dengan bulan purnama di bulan September, yang terkenal sebagai “harvest moon.”
Itulah beberapa fakta menarik seputar fenomena Bulan Purnama atau Hunter Moon yang akan berlangsung pada nanti malam. (*)