“Awal-awal grogi, soalnya rasanya beda, karena kita harus ngerjain soal di depan kamera. Lebih grogi dan tegang,” kata dia.
Selesaikan berbagai tantangan
Selama mengikuti sejumlah tantangan, Arya mengaku paling berkesan dengan tantangan Market Mavericks. Tantangan itu menyajikan 5 ronde persaingan.
“Di ronde 1 sampai 4 distrikku ketinggalan jauh. Terus pas udah masuk ronde 5, kita berhasil membalikkan keadaan. Itu memorable,” ungkap alumni SDN Pedurungan Tengah 02 itu.
Sementara tantangan paling susah, lanjut Arya, adalah tantangan Emergency Kit Hunt. Pada tantangan itu, sepuluh distrik yang tersisa harus memperebutkan 60 soal untuk lolos ke babak selanjutnya.
“Di tantangan itu kita butuh cepet dan koordinasi yang tepat, padahal data set ada 4 dan tebel-tebel. Itu agak kacau tapi dengan koordinasi dan komunikasi itu bisa selesai,” sambungnya.
BACA JUGA: Hits karena Cantik dan Pintar, Xaviera Putri Ternyata Pernah Kena Mental saat Sekolah di Korea
Arya menyebut, persaingan di kompetisi semakin terasa panas saat babak TOP 3 yang mempertemukan District 3 (Jawa Barat), District 4 (Jawa Tengah-DIY), dan District 11 (Sumatera Bagian Tengah).
Beruntungnya, Arya dan District 4 yang memiliki mentor Maxwell Salvador Surya berhasil tampil prima hingga keluar sebagai juara pertama.
“Pesan dari AoC ini, kita akan bertemu dengan orang-orang hebat, jadi kita nggak boleh minder, harus tetap percaya diri tapi nggak boleh sombong juga. Pokoknya apa yang udah aku dapat di AoC pengen selalu aku terapkan kedepan,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila