“Kita tidak bisa bilang bahwa madu hutan lebih baik daripada madu budidaya. Tapi, kita bisa bilang bahwa madu hutan itu 100 persen alamiah atau organik, tanpa ada campuran kimia sintetik. Karena jenis lebahnya juga beda, lebah hutan tidak bisa untuk budidaya,” kata Inggrid menambahkan.
Manfaat madu hutan dan madu budidaya, samakah?
Khasiat antara dua jenis madu itu sebenarnya tidak jauh berbeda. Madu hutan dan madu budidaya baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengobati gangguan kesehatan tertentu. Namun, khusus untuk anak-anak, Inggrid menyoroti khasiat tersendiri dari madu hutan.
“Madu hutan bagus untuk anak karena punya kandungan enzim dan senyawa aktif yang melimpah. Dia bisa memberikan tambahan nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, sampai mengobati batuk. Bahkan di Inggris, madu itu dianjurkan bagi anak-anak yang menderita batuk akibat Covid-19. Dan kalau anak sehat, nafsu makannya semakin baik,” katanya.
BACA JUGA: Cuaca Panas ‘Mendidih’ di Indonesia, Ini 3 Cara Ampuh Jaga Kesehatan Tubuh
Inggrid juga tidak mempermasalahkan produk olahan madu campuran dengan herbal lain. Manfaat dari madu atau herbal tersebut tidak akan berkurang, bahkan bisa saling menguatkan, asalkan terolah dengan baik dan benar.
Di antara cara paling mudah untuk mengetahui suatu produk terolah dengan benar adalah produk tersebut sudah mengantongi izin Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) dan memiliki label SNI (Standar Nasional Indonesia) di kemasannya.
“Kalau sudah ada label-label itu, artinya dia terproses sesuai standar mutu. Adanya label perizinan juga memastikan bahwa madu di dalamnya asli. Karena untuk memastikan madu asli atau palsu, harus ada uji laboratorium dan itu tidak bisa semua orang lakukan,” tandas Inggrit. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi
