Jenis tanamannya pun beragam. Antara lain tanaman hias siri gading, sayuran seperti selada, pakcoy, dan daun mint, hingga buah-buahan seperti alpukat, jambu delima, kedondong, dan mangga.
“Dinas Pertanian memang rutin melakukan perawatan, kadang-kadang kalau ada kegiatan itu mereka cukup sering membawa tanaman dari kantor dinas ke sini, jadi cukup bervariatif jenis dan jumlah tanamannya,” lanjutnya.
Tak jarang manfaatkan hasil panen sayuran untuk masakan
Uniknya, selain sebagai penghias, tanaman di sini juga beberapa kali digunakan sebagai bahan masakan. Apalagi ketika musim panen datang. Menurut Prasetyo, tak sedikit kemudian menu makanan yang diolah menggunakan hasil panen kebun sendiri.
“Sometimes (terkadang) kalau semisal pihak UPTD ada pengembangan misal bibit selada, pas mereka panen kami memang dikasih sayur-sayuran, kadang selain selada juga ada tomat dan terong. Tapi nggak selalu setiap hari, karena menyesuaikan masa panen,” ungkap Prasetyo.
Tandur Space sendiri terbagi dalam dua area yang berbeda, outdoor dan indoor. Area outdoor memiliki tempat makan luas dan terdapat tanaman dan kolam ikan. Sedangkan di indoor, tersedia beberapa kursi dan meja dengan fasilitas ac, colokan listrik, dan Wi-Fi. Selain itu, ada pula stan konsultasi urban farming gratis di pojok ruangan.
Sedangkan menu makanan dan minuman yang disajikan juga beragam. Untuk minuman harganya terjangkau mulai dari Rp10 ribu sampai Rp28 ribu, dan makanan mulai dari Rp22 ribu sampai Rp40 ribu. Tandur Space buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 24.00 WIB. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi