SEMARANG, beritajateng.tv – Sepekan terakhir, cuaca panas dan sinar matahari menyengat mulai melanda Kota Semarang, Jawa Tengah. Terlebih, cuaca panas ini semakin terasa karena bertepatan dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Tidak sedikit warga sekitar hingga netizen mengeluhkan cuaca panas di Semarang yang terjadi akhir-akhir ini. Menyikapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
Prakirawan Cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Ekawati menyebut cuaca panas di Semarang berasal dari beberapa faktor. Angin yang bergerak dari timur ke tenggara atau angin Australia yang dominan terjadi di Semarang menjadi salah satu faktor utama penyebab cuaca panas.
“Untuk penyebab panasnya sendiri kan di Semarang itu memang arah anginnya lebih dominan ke timur sampai tenggara atau angin asal Australia. Biasanya, angin Australia itu minim uap air dan lebih kering, berbeda dengan angin dari arah barat,” terangnya, Sabtu (25/3/2023).
BACA JUGA: Semarang Trending Topic, Jadi Lima Besar Wilayah dengan Suhu Tertinggi di Indonesia
Selain angin kering asal Australia, pergerakan matahari dari garis khatulistiwa menuju utara yang terjadi hingga 21 Maret 2023 silam menyebabkan posisi matahari disinyalir tepat berada di atas kepala.
“Pergerakan posisi matahari juga berpengaruh. Sebelum tanggal 21 Maret kemarin hingga puncaknya di tanggal tersebut, matahari bergerak menuju ke wilayah utara dari garis khatulistiwa. Jadi ini disinyalir posisi matahari tepat berada di atas kepala kita, makanya bisa terasa panas banget,” tambah Rany.