Kehadiran Wali Kota, Wakil Wali Kota, jajaran sekda, dan asisten daerah menurutnya memberi suntikan motivasi tersendiri bagi seluruh pegawai.
“Ini menjadi energi baru bagi kami untuk terus berkreasi dan meningkatkan layanan,” katanya.
Dalam peringatan ulang tahun tersebut, RSWN juga menggelar aksi berbagi. Para pegawai rumah sakit berinisiatif membantu kelompok rentan dengan membiayai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Minimal satu pegawai membantu satu orang dari kelompok rentan. Ini bentuk kepedulian kami,” ujar Hakam.
Program Keluarga Cemara
Ia menjelaskan, program keluarga cemara mencakup tiga kelompok sasaran, yakni balita, ibu hamil, dan remaja. Program ini tidak hanya digelar saat ulang tahun, tetapi akan berjalan rutin.
“Day care itu harian, sementara keluarga cemara atau we care dilaksanakan setiap Sabtu. Untuk keluarga cemara, semua layanan gratis,” jelasnya.
Program tersebut menyasar warga di wilayah Kecamatan Tembalang dengan tujuan menekan angka stunting serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
“Harapannya, kasus stunting turun dan kualitas kesehatan ibu serta anak meningkat. Ini bagian dari kontribusi Kota Semarang menuju Indonesia Emas 2045,” kata Hakam.
Terkait tantangan ke depan, Hakam mengakui persaingan layanan kesehatan di Kota Semarang semakin ketat. Namun ia menilai kehadiran rumah sakit lain bukan sebagai kompetitor, melainkan mitra kolaborasi.
“Kami ingin bersinergi, terutama dengan rumah sakit tipe C di sekitar Tembalang. Kalau ada keterbatasan alat atau SDM, bisa di rujuk ke RSWN,” ujarnya.
RSWN juga tengah mempersiapkan layanan unggulan seperti radioterapi dan penguatan kemoterapi. Layanan tersebut harapannya dapat beroperasi pada 2026 atau 2027 untuk mengurangi antrean panjang pasien.
“Kami ingin layanan masyarakat bisa lebih cepat dan optimal. Target kinerja memang naik sekitar 10 persen setiap tahun. Walaupun belum 100 persen tercapai, kami optimistis dengan sinergi semua pihak, target 2026 bisa terpenuhi,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













