Umumnya kerajinan produk Komunitas Cikidul Eceng Gondok ini, lanjut Rofidah, telah terpasarkan tidak hanya di berbagai kota besar yang ada di pulau Jawa.
Namun juga telah merambah pasar kerjainan tangan di sejumlah kota besar yang ada di luar pulau Jawa. Seperti di Sulawesi dan Kalimantan.
Ia yang semula membuka usaha warung lotek, mulai belajar membuat kerajinan dari eceng gondok ini dari tahun 2018. Setahun kemudian mulai menekuni sejak 2019.
Pada tahun yang sama bergabung dalam Komunitas Cikidul Eceng Gondok Dusun Cikal. “Kini telah mampu meraih omzet hingga Rp 8 juta per bulan,” jelasnya.
BACA JUGA: Transisi Atlet Senior ke Junior, FORKI Kabupaten Semarang: Tak Pengaruhi Target di Porprov Jateng
Produk kerajinan tangan eceng gondok Komunitas Cikidul, masih kata Rofidah, kini tidak hanya dijual atau dipasarkan secara konvensional. Namun juga dipasarkan secara online.
Sehingga jangkauan pasarnya juga semakin luas. “Dengan pemasaran melalui marketplace, saat ini produk- produk Komunitas Cikidul juga semakin di kenal luas,” tambahnya. (*)
Editor: Farah Nazila