SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah angkat bicara perihal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kudus yang tak layak konsumsi.
Sebelumnya, sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Kudus menemukan ulat pada tumis kacang yang merupakan makanan dari Program MBG.
Selain mendapati ulat pada sayur, siswa juga mengeluhkan nasi yang tersaji saat hari pertama pelaksanaan MBG di SMA setempat terasa kurang matang dan keras.
Atas kejadian itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan MBG di Kudus.
BACA JUGA: Siasat Dapur MBG di Semarang Hindari Rugi Ratusan Juta: Yayasan Wajib Bayar di Muka
Saat beritajateng.tv jumpai di Kantor DPD RI Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu 23 April 2025, Gus Yasin bahkan mengaku pihaknya akan segera meninjau langsung ke Kudus.
“Ya nanti itu ada yang namanya akreditasi, ada pengawasannya. Nanti kita akan datang ke sana,” ungkap Gus Yasin singkat.
Tak hanya itu, banyak makanan yang tersisa juga menjadi masalah selama
Program MBG berlangsung di Jawa Tengah.
Menanggapi itu, Gus Yasin juga akan melakukan evaluasi.
“Oke langsung kita evaluasi [makanan sisa pada Program MBG],” pungkas Gus Yasin.
Waka SMAN 1 Kudus sebut siswa keluhkan makanan MBG sejak hari pertama
Diketahui, makanan yang SMAN 1 Kudus terima itu merupakan produksi dari dapur Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) berinisial DK yang berlokasi di Desa Jepang Pakis.
Hal itu terungkap oleh Wakil Kepala SMAN 1 Kudus Sulistyani dalam sebuah wawancara, Selasa 22 April 2025.